Brighter Than Sunshine Stories (Part 2)

Sambil ceritanya dilanjutin, yuk play lagu ini sambil baca postingan gue yang ke-2


Sambil di play Tourist-nya, yuk gue lanjut lagi ceritanya ;)
Gue baru sadar membutuhkan waktu yang tidak sedikit buat nulis di blog yang tak terawat ini. Tapi rasa ingin berbagi saat berada di tanah suci nggak pernah bisa hilang dan selalu melekat di ingatan.

Untuk edisi ini gue telah sampai di kota suci Mekkah. Kesan pertama liat ka'bah bingung. "Kok gede banget nggak kaya di kalender atau di lukisan-lukisan gitu ya?" Dan pertama datang dengan kemantapan hati bergegas buat tawaf untuk pertama kalinya. 

Semakin dekat pandangan ke ka'bah untuk tawaf. Semakin malam ka'bah ini nggak sepi pengunjung yang berniat menghapus dosa atau sekedar minta ketenangan dari hiruk pikuknya duniawi. Gue nggak nangis. Tapi Allah tau kalo hati gue lagi bergetar saat mulut gue bilang,"Subhanallah walhadulillah walailaha illaulahu allahu akbar."

Tawaf putaran pertama berjalan normal. Putaran ke-2 hingga ke-6 juga nggak ada hambatan. Sampe diputaran berikutnya (putaran ke-7 dan terakhir) gue merasa semua perasaan gue tumpah disini." Gue sadar banget kalo hidup didunia ini cuma sebentar. Dan nggak terasa gue selesai tawaf dan siap bergegas solat 2 rakaat dibelakang makam ibrahim (lebih tepatnya jejak kaki nabi Ibrahim. Red). Then again, gue cuma bisa menitikan air mata waktu liat pintu ka'bah seraya memanjatkan do'a. Do'a gue sederhana aja karena to be honest sambil kelelahan. Gue cuma minta supaya Allah selalu mencintai gue. Gue cuma mau dirangkul sama Allah setiap saat.

Seiring berjalannya waktu, gue ikatkan tali dikepala (heh?! ngapain woy?! Red) Dan gue bilang,"ibadah disini gue harus to the fullest. Allah mengundang gue kesini, sayang banget kalo nggak gue manfaatkan suguhan Allah ini."

Day by day, selain ibadah, gue menghabiskan waktu di Mekkah dengan belanja (deuhh teteep. Red). Gue nggak kepikiran mau beli apa. Justru mikirin oleh-oleh aja sampe gue lupa,"Lah!...buat gue beli apaan yak? Kebanyakan mikirin oleh-oleh siii!"

Sampai tibalah waktunya gue berjumpa sama temen gue dijaman SD ditahun 90an (tuwirr amat kesannya. Red).  Setelah kami janjian buat ketemu lewat sepucuk surat elektronik elang (sebenernya lewat sms sih. lebay banget lo ahh, Wen! RUSUH!), bersualah kita di Mekkah ba'da subuh. Aiiih sadap! Indah nian.

Adalah Fahmi Adinegoro. Usia tak diketahui dengan jenis kelamin laki-laki ber-KTP Arab Saudi. Flashback jaman SD, gue inget banget si Fahmi ini anak yang nggak banyak omong dan tentunya jangkung tiada tara (atau gue kuntet nggak tau juga ya. Red). Setelah lebih dari 10 tahun nggak ketemu, Masjidil Harom jadi saksi pertemuan kami.

"Weni" Singkat, padat, tapi nggak jelas. Soalnya rame banget yang pada abis solat subuh. Ada yang sibuk nyari sendal, ada yang sibuk lalu lalang nyari keluarganya. Sampai akhirnya,"Weni..."

"Aaak! Fahmii...Ya ampuuun." Padahal baru ketemu dan gue tersadar,"Kenapa jadi minta ampun sama si Fahmi?"
Perjalanan gue kali ini bukan hanya kami berdua semata melainkan, Fahmi juga turut serta mengajak kerabat kantornya. Halah! ;p

Ricky adalah teman setia (nggak sehidup semati. Red). Karena ternyata eh ternyata, mereka satu kamar (mata gue agak mengernyit saat pertama denger mereka sekamar. "Apa mungkin mereka juga satu ranjang?" HALAH! Red).

 Dengan baik hatinya, Fahmi motoin gue dengan background clock tower di kawasan Al-Harom. Dan apakah pesan gue kepada Fahmi saat mengambil foto ini? "Coba yah, Mii angle-nya yang gue keliatan ramping." Dan Fahmi pun tak banyak berkata. Makasih looh nggak ngomong macem-macem ;p
 Sementara ini adalah foto gue sama Fahmi dengan background rumah penduduk disekitaran Masjidil Harom. Fahmi sempet bilang,"Kaya di Rio De Janeiro ya, Wen." 
Gue-pun mengangguk pertanda setuju. *Lah?! 
Oiya foto ini diambil oleh fotografer keliling ;p *maap yaa kepada sodara Ricky. hahaha
Saat kami berjalan menyusuri sekitar jalan di Mekkah ini, gue melihat bis berjajar sambil berdampingan (zzZzzZ. Red) Bis pertama gue lewati dengan senyuman which is tulisannya pake bahasa Arab (dan gue nggak tau artinya. Red). Mulai di bis ke-2 semacam ada kejanggalan. Sontak gue dikejutkan dengan tulisan "Bocah Rantau dan Terlanjur Sayang."
APA-APA-AN INI????!!!
Ok! Shock cukup sampai disitu dan gue-pun akhirnya berfoto. Pfffttt ;p

Setelah dikejutkan dengan bis-bis unik tadi, mendadak perut kami harus di-isi. Fahmi dan Ricky ini pintar membuat gue sehat dengan sengaja ngajak muter-muter buat nyari makan. Dalih mereka mungkin itung-itung olahraga barangkali (atau diet?! Red).
Nahh! Sampailah pilihan yang jatuh pada makanan ala Pakistan dan India. Tampilannya lumayan sih.. Awalnya gue sempat mencium aroma makanan. 
Dan saat itu pula temen gue Fahmi bilang,"Jangan dicium, Wen." 

Gue diem. "Gue salah ya? eh seriusan kenapa ya nggak boleh nyium aroma makanan?" 
Gue mengira bahwa makanan disana nggak boleh dicium sebelum dimakan. Mungkin akan berimbas pada budaya dan adat kesopanan atau etika mungkin ya.

Jawaban Fahmi justru berhasil mementahkan pikiran gue,"Takutnya lu nggak suka, Wen"
DEUH! KIRAIN APEEE KALIII.
Tapi setelah dimakan? Jujur ini kari banget. Cuma roti yang dicocol ke sayur kari. Gue mikir,"Apa kenyangnya nih?"
Mmm soal rasa lumayan sih ada yang enak (tapi ada juga yang gue kurang suka. hahaha...)

Setelah ngiter makan ala Pakistan dan India, gue diculik mereka untuk menuju kedalam clock tower buat icip pasta dan pizza. Sempet order 1 slice mushroom pizza. Mendadak gue batalkan karena 1 slice udah kaya 2 slice. Bisa diliat diatas kan betapa gedooongnya 1 slice pizza ala Arab ini? JAdilah pilihan beef pizza pesenan Ricky yang dimakan bareng-bareng hihihi
Sesi makan pizza+pasta+ngopi kelarlah sudah. Nggak terasa waktu gue dan mereka harus berpisah hari itu. Sayang banget cuma ketemu 3 jam karena jadwal mereka yang "katanya" padat..hahaha Padahal mereka masih kangen sama gue (CIH!!!! Red).
Dan disini ada yang kurang. Foto Ricky kagaa adaa iniiih! hahaha 
eh tapi untungnya doii numpang foto di lobi hotel Al-Marsha.
(tempat gue singgah selama di Mekkah). 
Ini nih penampakannya Ricky
 Pertama dikenalin, Ricky ini dibilang orang Bangladesh sama si Fahmi. 
Ternyata...orang ini aselik Indonesia dan doi tinggal di Bekasi. OK! 
gue ketipu. Siyal :D
Dan akhirnya setelah gue dianter pulang menuju hotel, mereka-pun harus bergegas ke Jeddah untuk kembali bekerja. Waktu yang singkat bikin kesan yang beda. Ketemu temen lama dan temen baru di negeri orang lain itu adalah "sesuatu" banget. Yang pasti gue bakal kangen moment jalan-jalan di traktir mereka! (LAAAH ENDINGNYA KENAPA GITUH?! Red).
Well...gue kembali ke hotel.

Usai ketemu mereka, hari-hari gue lewati di Mekkah dengan memperbanyak ibadah. Momentum yang ini juga nggak akan gue lupain. Karena nyata-nya, 13 hari di Saudi itu sebentar banget! Gue masih pengen banget menyusuri kota ini. Sampai akhirnya tibalah gue tawaf wada. Tawaf perpisahan karena gue akan bertolak ke Jakarta.

Tawaf wada dijalani seperti biasa 7 putaran. Dan setelah selesai tawaf, ritual solat dibelakang jejak kaki nabi Ibrahim juga dilakukan. Kali ini air mata gue agak deras, ingus gue berkeliaran kemana-mana. Dan saat itupula bokap gue ngasih kode supaya gue ngelap idung. Yah...beginilah ternyata. Allah yang maha membolak-balikan hati. Yang Maha Tau. Yang Maha segala pokoknya!

 Tibalah gue ditempat pengambilan air zam-zam. 
Lokasinya masih disekitar Mekkah cuma lupa sih namanya apa ;p

 Mampir ke laut merah di Jeddah. Mmm bersih sih lumayan. Cuma panasnya nggak tahan. Cuaca di Arab ini bener-bener lagi ekstrim panasnya. Tapi daripada mengernyitkan dahi karena situasi dan kondisi yang nggak ok, lebih baik foto aja sama mamah ;p


Lagi-lagi gue sering dikasih soda disini. Tapi tidak satupun gue minum. Bukan menolak rezeki sih yaa cuma gue memang udah nggak mau mengkonsumsi soda. Dan kalo inget cerita soda, gue emang sering dikasih GRATIS disetiap belanja makanan disekitar Madinah dan Mekkah :D 
Sampai gue inget dikasih aksesoris gratis, minuman gratis, beberapa souvenir gratis sama penjual di Arab. Mereka juga mengira gue masih sekolah. HAHAHA nggak salah, Bang?! eehhh ini di Arab. Harusnya,"Nggak salah Ente???"

Gue bahkan sering dibilang,"Ana Malaysia?" atau "Have you married?"
 atau "Dari Jawa Barat? Dari Bandung?" sampai yang unik seperti,"Aaaah Indonesia? Ayoo Ting-Ting?" (Should be Ayu Ting-Ting instead. Red) -__-!

Sampai akhirnya di Jeddah ini gue mampir ke Cornich (kalo kata Fahmi semacam glodok). Dan ternyata bener. Tapi disini gue menemukan tas lucu sih dengan harga murah. Hehehe teteep!

Oiyaa selama di Jeddah gue cuma singgah aja dan nggak lama-lama. Sisanya dihabiskan menunggu di bandara King Abdul Aziz. Secara take-off masih lama, gue membunuh waktu buat nunggu dengan maenin ipad Fahmi yang dititipkan buat kakaknya melalui gue. (Ngerti nggak? Nggak ya? yaudah. bye! *kusut Red).

 Nggak jauh-jauh. Games yang gue mainkan seputaran zombie. Plant VS Zombie ini emang seru, lucu, gemesin, dan lama-lama zombie-nya nggak manusiawi 
(Yah namanya zombie emang bukan manusia sih ya! Red).
Ditengah membunuh waktu, mulut gue juga harus diajak main. Kit Kat, Toblerone, sampe M&M sudah berada di genggaman. Yahh begitulah kira-kira ;p
 Sampailah dimana pesawat didepan gue ini berangkat (HAHA! Keretaa kali ahh. Red)
Take-off sore dari Jeddah dan gue menitikan air mata berharap bisa diundang lagi sama Allah ketempat ini. Untuk ibadah haji khususnya :')

Sesampainya di Jakarta, gue berusaha mengingat semua hal selama gue di tanah suci. Oiyaa...temen gue si Fahmi ini sempat memberikan gue sebilah kenang-kenangan berupa kacamata dan koin riyal. Kalo kata Fahmi,"Terserah mau lu buat apaan wen, pengen aja bernilai gak cuma koin. hehe..Seriously gw agak nyesel gak bs jamu lu lbh bnyk.."
Tapi it was such a good time. Even ketemu cuma sebentar, Im totally happy. Completely happy! :)


  
Dan koin ini malah jadi mengingatkan gue akan lagu Iron and Wine - Boy With a Coin. :D
Sampai sekarang, inilah beberapa media yang amat sangat membantu gue untuk bisa stay in touch sama Fahmi dan Ricky! Ohh how I love technology! :)






Segitulah perjalanan rohani gue dikota suci Mekkah-Madinah-Jeddah. Semoga kelak bukan cuma harapan untuk kembali kesana. Melainkan gue benar-benar diundang sama Allah untuk kembali datang menunaikan rukun ke-5 (Baca: Ibadah Haji. Red)

Thanks for read this post!
X.O.X.O
-------------------------------GOD BLESS US--------------------------




















0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Twitter Updates

Meet The Author